Minggu, 15 Februari 2015

I should be more of a thinker

Akhirnya aku bisa sadar. Ketika aku selalu merasa pengabaian itu sudah biasa, ketika diacuhkan sudah menjadi kebiasaan hidupku yg sekarang, ketika aku bisa menjauhkan delusiku untuk menyerah, aku harus tetap bertahan pantang mundur dan berkata "aku ga papa" selagi ini adalah perjuangan yg tidak kenal lelah, semangatku memuncak sudah. Tetapi kini pikiranku terhenti krn adanya obsesi berlebihan yg aku buat. Ya, aku terlalu egois. Scr tidak sadar, aku membuatnya memaksa apa yg seharusnya tidak dia lakukan, membuatnya menjadi terpaksa menghargaiku. Sama spt yg aku lakukan, aku selalu berpikir bahwa apa yg aku lakukan akan mendapat balasan. Aku selalu beranggapan bahwa aku yg tersakiti dan berjuang mati matian. Nyatanya, dia juga tersakiti krn sikap egoisku. Mataku buta untuk tidak melihat dari sudut pandangnya. Baru ini aku pikirkan, jika aku menjadi dia. Sekuat org mencintaiku jatuh bangun, pada intinya jika tidak merasakan ada hal yg berubah, aku juga tidak akan bisa memaksa bahwa aku bisa mencintai krn kebaikan dan balas budinya.

Selasa, 10 Februari 2015

X

Aku dengerloh apa yg tadi kamu bilang. Kamu itu cowo, apa ga malu ya kalo ngadu ngadu mulut ke cewe? Murahan bgt ya mulutmu. Se jahat jahatnya aku, separah apapun yg pernah aku lakuin sampe buat kamu frontal gini, seharusnya kamu bisa jauh lebih njunjung tinggi martabatmu sbg cowo, bukan malah puasin ego dan ngolok ngolok pake mulut murahan. Sedikit kek kasih kesan cool, kan kamu bisa beranggapan kalo aku udah hangus di dunia. Jauh lebih keren tau daripada harus jual mulut. Aku diem ajasih, cuma ngelakuin apa yg jadi kodratku sbg cewe. Untung sih aku diem aja, nah kalo aku bales olokanmu trs apa kata temen bahkan org lain yg ngeliat? Cowo gentle? Ewh cowo mulut trasi. Apa dikira aku gabisa mesoh ya? Kamu salah sebenernya kalo mau ngadu mulut sama aku. Segala macam mesohan dan tahi aku bisa ucapin kok. Kepo ga? Tunggu ajadeh, cari waktu yg pas buat nunjukin koleksi mesoh ku.

Minggu, 11 Januari 2015

Melepas burung putih dari sangkar

CobaanMu terlalu sukar untuk di lewati dan dipecahkan yaAllah.
Sekarang, aku tahu alasannya, tahu jawaban yg sebenarnya masih membuatku sesak di dada. Sudah memprediksi bahwa alasanmu seperti itu, tapi jawaban itu seakan aku tidak tahu apa apa.
Selama ini, aku sudah mulai terbiasa dengan sikapmu yg acuh tak acuh, cuek dan tidak perduli. Tetapi, mengapa sekarang setelah aku sudah mencoba mengerti sikapmu, kamu seakan ingin aku lepas?
Lebih baik kamu acuhkan, tidak kamu perdulikan dibanding kamu menyuruhku untuk hilang, pergi, dan menghapus perasaanku! Jawaban itu yg membuatku sesak. Beribu ribu kali kamu membuangku, aku tak apa. Asal jgn menyuruh perasaanku padamu untuk pergi! Sakit!
Bahkan, sakit ini jauh lebih sakit dibanding aku dulu ter-PHP pertama kalinya. Berhari hari aku tidak bisa lepas dari bayang jawabanmu itu.
Aku tahu, apa yg aku perbuat memang jauh melebihi batas wajar. Tapi memang ini adanya. Maaf atas sikapku yg berlebihan hingga membuatmu muak. Tetapi, tidakkah kamu merasa bahwa tindakanmu juga sangat menyakitiku? Bukankah seharusnya kamu juga meminta maaf? Aku menghargai kejujuranmu, yg ternyata selama ini kamu tersiksa dengan kehadiranku.
Hingga aku menjatuhkan harga diriku dua kali, tetapi apa? bahkan kamu tidak mencoba pergi ke bawah dan membawaku kembali ke atas, tempat yg seharusnya jadi harga diri seorang perempuan. Jahat, kamu jahat.
Seiring berjalannya waktu, aku harap aku bisa memahami semua kisah yg Allah tulis, aku harap aku akan selalu ikhlas. Dimulai sedikit demi sedikit menghapus kebiasaanku untuk menguntitmu.
Terima kasih, terima kasih atas waktu dan hidupmu selama 2 bulan ini. Aku senang bisa mengenalmu. Terima kasih sudah menjadi bagian dari hidupku

Selasa, 23 Desember 2014

Titik balik

Di titik tertentu,aku ngerasa lelah. Berjuang sebegitu beratnya,beban yang harus aku pikul. Sadar,aku gabisa terlalu lama menganggap bahwa dunia ini mudah di genggam. Semakin aku ingin melupakan,semakin banyak hal hal yang muncul ke permukaan yang gabisa aku lupain,mulai dari mimpi mimpi aneh tentang dia,sampai hal hal kecil yang buat aku malah senyum senyum sendiri. Mau sampai kapan terus kaya gini?
Capek. Berjuang ternyata ga semudah bilang sayang. Dan aku sudah sampai di titik itu. Titik dimana aku sudah semampunya berjuang jatuh bangun,dan sudah tidak ada respon balasan.
40% semangat berjuangku sudah luntur.
Sisa itu pula aku sudah harus kembali ke hobby,dimana aku yang sebenarnya ada. Jati diri. Dulu,3 tahun sudah aku mengidolakan korea. Hanya dengan mengenalnya selama 2 bulan,seakan lupa dengan hobby lamaku. Sekarang sudah saat nya aku kembali. Hobby ku yang bisa mengembalikan jati diri dan semangatku.
Jangan membuat kericuhan lagi ya,jangan ada hal hal kecil lagi yang membuat aku mundur dari niatku yang ini. Aku sudah tidak kuat. Bukankah memang hidupmu lebih menarik dibanding setelah mengenalku? Aku tau. Tidak perlu menghargai apa apa yang memang tidak perlu kamu hargai. Sudah cukup aku merepotkanmu dengan perasaanku.
Doakan aku untuk bisa melupakan ini semua. Doakan aku untuk selalu tegar setiap kali melihatmu. Hidupmu akan kembali seperti semula,jangan khawatir.

Jumat, 05 Desember 2014

Legenda Cinta

Tampak remang tampak kehadiranmu disisiku
Tapi takdir berpihak padaku
Tampak sukar tampak sosokmu akhirnya kutemui engkau di hilir nadiku
Tak perlu kau meragukan diriku dihatimu cintaku di sluruh waktumu
Kini ku ada untukmu kita kan bersama setiap waktu ingin bersamamu selalu

Cinta yang abadi bertabur melody, hikayat cinta yang suci
Cinta yang sejati legenda cinta antara kita berdua

Adinda jadilah pendampingku trimalah cinta tulus dariku
Oh kakanda inilah yang ku tunggu? Mari mengikat janji suci

Sabtu, 22 November 2014

Simfoni hitam

malam sunyi ku impikanmu
ku lukiskan kita bersama
namun selalu aku bertanya
adakah aku di mimpimu
di hatiku terukir namamu
cinta rindu beradu satu
namun selalu aku bertanya
adakah aku di hatimu
telah ku nyanyikan alunan-alunan senduku
telah ku bisikkan cerita-cerita gelapku
telah ku abaikan mimpi-mimpi dan ambisiku
tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu
bila saja kau di sisiku
‘kan ku beri kau segalanya
namun tak henti aku bertanya
adakah aku di rindumu
tak bisakah kau sedikit saja dengar aku
dengar simfoniku, simfoni hanya untukmu

Selasa, 18 November 2014

Katakan pada mereka bahwa aku iri

Kamu kira selama ini aku ga iri ngeliat kamu sama temen cewekmu? Bercanda. Kejar-kejaran.
Kamu kira aku ga jelous?
Kamu kira aku ga pengen gitu juga? Aku juga bisa kok bercanda, kejar kejaran sama temen cowokku. Tapi apa? Ya ga mungkinlah kamu jelous kan? Hahaha.
Terusin ajalah, nunjukkin kedetanmu sama temen temen cewekmu. Lama lama aku juga bakal sakit sendiri, lama lama bakal ngilang juga sakitnya, lama lama bakal terbiasa :)